Catatan, Kerjasama Ditjen DIKTI VS Universitas Of Waterloo, Sebuah Kesepakatan
Membuka,
membaca dan mencatat etos kerja Ditjen Dikti pada situs kemdikbud.go.id dengan judul
Ditjen Dikti Sepakati Kerja Sama dengan University of Waterloo yang publish pada
(24/03/2021) lalu.Image img.beritasatu.com : Nizam Ditjen Dikti
Menarik
ini, sebuah pola baru di era pandemic yang segala sesuatu berbasis online termasuk
pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran kampus. Dengan munculnya sebuah kerjasama
yang telah disepakati oleh Dikti vs Universitas Of Waterloo seakan datang hembusan
semilir angina harapan baru tentang kemajuan sebuah proses menuju masa depan yang
baik tentunya. Lebih lengkap berikut informasinya.
Disampaikan
kemdikbud.go.id bahwa; Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan menjalin kerja sama dengan University of Waterloo, Kanada.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara
Ditjen Dikti dan University Waterloo yang dilaksanakan secara virtual (23/03).
Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam mengatakan
bahwa kerja sama ini bertujuan untuk mendukung implementasi kebijakan Kampus Merdeka
dan percepatan 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi.
"Kami
sangat mengapresiasi kerja sama yang dijalin antara Ditjen Dikti dengan University
of Waterloo. Melalui kerja sama ini diharapkan perguruan tinggi Indonesia dapat
melakukan implementasi program Kampus Merdeka dengan University of Waterloo",
ujar Nizam.
Nizam
menjelaskan Indonesia memiliki lebih dari 4.613 kampus di Indonesia dengan 8,8 juta
mahasiswa, 291.970 dosen dan 36.189 program studi. Tren yang ada saat ini adalah
meningkatkan standar perguruan tinggi dengan meningkatkan kualitas pelatihan dan
penelitian sejalan dengan tuntutan dunia industri di era digital.
“Untuk
mendukung perkembangan sektor pendidikan tinggi di Indonesia, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan menerbitkan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka untuk lebih beradaptasi
dengan lingkungan yang terus berubah dan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
tinggi,” jelas Nizam.
Nizam
pun jelaskan bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim telah memodernisasi
pendidikan tinggi melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang berfokus pada
tiga hal yaitu: 1) meningkatkan Mobilitas Siswa dan pilihan belajar, 2) mendorong
program studi yang progresif dan fleksibel, dan 3) mempromosikan peningkatan kolaborasi
antara industri dan lembaga pendidikan tinggi.
Terkait
kerja sama ini, Nizam berharap ke depannya kerjasama dan kolaborasi dapat dijajaki
lebih jauh dari partisipasi aktif dan keterlibatan perguruan tinggi di Indonesia.
"Semoga
kerja sama ini dapat menginspirasi kerja sama kedepannya khususnya untuk mengembangkan
pemimpin baru yang profesional dari Indonesia dan Kanada," ujar Nizam.
Lebih
lanjut disampaikan dengan rinci mengenahi lingkup kerjasama tersebut seperti berikut.
Adapun
lingkup dalam kerja sama ini meliputi kolaborasi yang diwujudkan melalui pertukaran
kunjungan, pengembangan kurikulum bersama, pengakuan atas transfer kredit, akses
ke blended learning atau Massive Open Online Course, penelitian bersama dan kolaborasi
internasional, pengembangan ilmu big data dan proyek bersama pada Artificial Intelligence
(AI).
Kerja
sama ini menitikberatkan pada peningkatan sumber daya manusia, dengan penekanan
khusus pada kualitas dan daya saing sumber daya manusia pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Indonesia 2020 s.d 2024.
Ian
Rowlands selaku Wakil Presiden Asosiasi Internasional, Universitas Waterloo menjelaskan,
Universitas Waterloo telah menyatakan visi menghubungkan harapan dengan dampak untuk
dunia yang lebih baik.
"Rencana
strategis menekankan komitmen kami untuk mengembangkan pelajar berprestasi yang
siap menghadapi dunia modern untuk memajukan penelitian demi kebaikan global, dan
memelihara komunitas yang peduli", pungkasnya.
Rowlands
meyakini bahwa kerja sama antara Indonesia dan University of Waterloo bisa berjalan
dengan baik dan dapat memenuhi komitmen yang ingin dibangun.
Sebelumnya,
Ditjen Dikti melalui proyek READI juga telah berhasil berkolaborasi dengan University
of Waterloo sejak tahun 2015. Kolaborasi utama menyangkut tentang Pendidikan Belajar-Bekerja
Terpadu (co-operative education), pengembangan kurikulum, e-learning dan peningkatan
industri dan universitas.
Sekretaris
Ditjen Dikti Paristiyanti Nurwadani dalam kesempatan ini mengatakan sebagai tindak
lanjut dari kerja sama ini, program pertama yang akan dirancang bersama antara Ditjen
Dikti dengan University of Waterloo adalah program micro credential dan pertukaran
mahasiswa. Program ini akan dibuka bagi dosen dan mahasiswa yang mendapatkan Letter
of Acceptance (LoA) dari University of Waterloo.
0 Response to "Catatan, Kerjasama Ditjen DIKTI VS Universitas Of Waterloo, Sebuah Kesepakatan"
Posting Komentar
Mohon komentar yang baik untuk keharmonisan bersama