Surfe.be - Layanan iklan spanduk

Pernahkan Anda Mendengar Ungkapan Uang Adalah Raja, Begini Penjelasannya

Image: cdn.pixabay.com

Uang Adalah Raja, dengan memiliki uang yang cukup siapa pun akan mampu mendapatkan apa saja yang dia inginkan. Ungkapan tersebut meluncur begitu saja dari penuturan siapa saja yang menuturkan.

Uang adalah nilai tukar yang digunakan oleh oleh setiap orang untuk menentukan sebuah nilai atau ukuran sesuatu barang. Selanjutnya uang dapat berfungsi sebagai alat penukarnya.

Sebenarnya uang tidak dibutuhkan dalam pemenuhan sebuah kebutuhan, namun uang hanya difungsikan untuk menukar sebuah kebutuhan saja sebagai standar ukuran. Maka siapa pun yang memiliki uang cukup dia akan dapat memiliki sejumlah barang, dengan kata lain dengan memiliki uang maka dia juga akan memiliki kekuasaan pada suatu barang.

Jadi nilai uang ditentukan seberapa besar sebuah uang dibutuhkan. Jika siapa pun tidak berkebutuhan menukar suatu barang melalui uang tentu saja nilai uang tidak berfungsi lantaran barang yang dikehendaki telah tersedia. Oleh karenanya nilai uang dapat ditentukan dari kebergunannya dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu bagaimana banyak orang membela mati-matian demi untuk mendapatkan sekeping uang. Hal itu perlu dilihat dulu orang yang mana dan apa kegiatannya. Jika seseorang merasa memiliki banyak barang yang dibutuhkan dalam keseharian maka dia tidak butuh uang, namun beda lagi jika ia nguber uang digunakan untuk keperluan selain dirinya, misalnya untuk mendapatkan simpati atau yang lainnya. Karena simpati akan didapat oleh orang lain dengan diberi uang, lantaran orang yang bersangkutan tidak memiliki sejumlah barang yang dia butuhkan dalam keseharian.

Maka dia akan bersimpati kepada seseorang ketika dia mendapatkan sejumlah uang yang kemudian akan ia tukarkan dengan sejumlah barang sebagai kebutuhan. Artinya pemilik uang memiliki sebuah power sementara itu penerima uang dalam posisi tak memiliki power. Inilah kemudian muncul hubungan pemberi dan penerima.

Perkembangan berikutnya jika keduanya atau banyak orang merasa sama-sama membutuhkan uang. Maka tataran berikutnya adalah uang menjadi kekuatan yang nilainya tiada tara. Karena uang memiliki daya kekuatan yang sebegitu besar yakni siapapun akan berusaha meperebutkannya.

Maka yang memiliki banyak uang akan menjadi orang yang dibutuhkan oleh siapapun laksana raja. Disini inilah ungkapan uang adalah raja menjadi kenyataan, apalagi jika pemilik uang memposisikan diri sebaga super power.

Munculnya perebutan uang untuk dikepulkan sebanyak-banyaknya karena ada sebab dan musababnya. Mungkin salahsatunya adalah seperti tersebut diatas, yakni ingin memiliki power karena ada super power.

Perkembangan berikutnya banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan sejumlah uang dengan cepat. Upaya yang dilakukan otomatis beragam ketika upaya yang sama dilakukan banyak orang mengalami kegagalan. Artinya uang yang akan dia dapat dengan cara normal terlalu lama, akibatnya cara yang digunakan adalah jalan pintas.

Ide tindakan pencurian berangkat dari hal seperti jalan pintas tersebut, sampai kepada jenis dan modus pencurian melalui pola yang beraneka ragam. Korupsi sebagai bentuk lain sebuah pencurian Karena canggihnya manusia menggunakan akal. Begitu juga pola dan modus yang dilakukan juga semakin canggih melalui perancangan yang muncul dari akal.

Kategori kaya dan miskin dalam tanda kutip adalah manisfestasi dari kepemilikan uang. Sebab segala yang ia punya pada akhirnya akan dinilai besarannya dengan nominal besaran uang. Timbulnya power dan super power bersamaan dengan timbulnya nominal besaran suatu kepemilikan.

Tataran selanjutnya berkembang kepada istilah siapa cepat dia akan dapat. Ibarat sebuah kompetisi lari untuk mengambil sekarung uang dengan kriteria siapa yang cepat dia akan mendapatkan sekarung tadi.

Perkembangan selanjutnya membuat strategi bagaimana agar lebih cepat untuk mendapat. Dengan munculnya strategi ini akal mulai berperan dan berkembang lagi lantaran digunakan untuk berpikir. Ia kemudian akan temukan cara setelah lama melalui proses berpikir.

Nah cara inilah yang kemudian juga berkembang dan dipisahkan menjadi dua. Pertama dengan cara yang baik kedua adalah dengan cara yang tidak baik sebagai alternatif.

Dunia ini menjadi ramai dengan perseteruan berkepanjangan, kerukunan tak menjadi nyata, perselisihan kian memanas, penindasan menjadi muaranya, pembunuhan menjadi klimaksnya, itu disebabkan ya karena cara-cara tadi.

Namun perlu direnungkan juga, bahwa sebuah tindakan akan menuai akibat terlepas akibat tersebut terjadi secara cepat atau lambat itu yang tak dapat diketahui. Karena hal itu akan terjadi secara alamiah tanpa perlu rekayasa. Jadi ini kan pembahasan ringan sehingga tak perlu bawa-bawa agama untuk membahasnya.

Jika kita menilik sejarah dari zaman sebelum masehi sampai kini, cerita diakhir sebuah fakta kehidupan kan sudah jelas bahwa segala sesuatu berangkat dari sebab yang kemudian bermuara pada akibat. Meskipun tak dilarikan ke dasar argumentasi agama sebenarnya juga sudah terjawab, hanya saja kita ini sudah terbiasa dilarikan ke agama padahal agama itu kan keyakinan. Jadi ya bersabarlah dengan proses alam, kan hanya disitu larinya.

Oleh karena itu sebuah agama atau keyakinan diperlukan untuk menguji sebuah kesabaran yang mana alam telah menjanjikan tentang sebab dan akibat. Sehingga jika ada ungkapan uang adalah raja, cukup dijawab iya silahkan. Kenapa dijawab iya agar tidak menjadi persoalan panjang, namun dibalik itu kita cukup memperhatikan dan menunggu proses alam dengan mencatatnya ke dalam hati sampai kapan ia bertahan dengan mengandalkan power ataupun uang adalah raja. Waktu yang akan menjawabnya gitu aja kok repot.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pernahkan Anda Mendengar Ungkapan Uang Adalah Raja, Begini Penjelasannya"

Posting Komentar

Mohon komentar yang baik untuk keharmonisan bersama