Surfe.be - Layanan iklan spanduk

Hikmah; Ludah Yang Telah Terbuang Tak Kan Dijilat Kembali

Image: pixabay.com

Ahmad Kembangjoyo
(Wong ndeso jekek)

Suatu ketika saat menikmati asupan makanan
Terkadang merasakan enak atau tidak enak
Indra pengecap manusia memang unik
Tuhan menciptakan dengan struktur sistem syaraf
Segala bentuk rasa pada indra pengecap
Hanyalah untuk diri manusia sendiri
Tuhan melengkapi diri manusia dengan
Menciptakan indra pengecap
Bukan hanya untuk merasakan yang enak dan lezat saja
Namun lebih dari itu
Supaya dapat merasakan manis, gurih, pahit dan getir

Dengan mengenali rasa enak dan lezat, gurih serta manis
Sepantasnya manusia yang dilahirkan sebagai insan terbaik
Membagikan kepada yang lain agar ikut merasakan kelezatan serupa
Dan membuang yang pahit dan getir serta, tidak
Memberikannya kepada yang lain
Karena sudah tahu rasanya pahit dan getir
Tetapi inilah kehidupan
Sunatullah memang ada dalam rasa enak dan lezat
Tetapi juga terdapat kebalikannya seperti pahit dan getir
Sebagai keseimbangan dalam kehidupan,
Sepertimana Tuhan menciptakan siang dan malam
Keduanya berlalu secara bergantian menjadi hukum alam

Demikian pula suatu asupan
Jika suatu ketika menyuapkan suatu ke dalam mulut
Dengan maksud sebagai makanan yang enak dan lezat
Atau manis dan menyenangkan
Keduanya dengan cepat lidah akan mengenali rasa itu
Saat rasa terasa gurih ataupun manis
Pastinya akan merasa nyaman melegakan
Karena dapat berlanjut untuk mengulum dan menelannya
Namun ketika yang menjadi asupan terasa pahit dan getir
Seketika meludahkannya
Karena benar-benar menjajah kenikmatan

Adakalanya kita melanjutkan asupan yang terasa pahit dan getir
Itu karena kita telah mengenalinya bahwa pahit dan getir tersebut
Membawa dampak positif setelahnya
Harapan di depan mata tentang manfaat kebaikannya
Karena pahitnya merupakan ramuan untuk
Obat luka goresan
Namun jika pahit dan getir tersebut berulang
Telah menjadi asupan rutin selama ini
Namun tak ada guna dan manfaatnya
Segera enyah, dan tinggalkan
Karena Tuhan memberi rasa
Untuk mengenali rasa pahit
Sebagai pengalaman yang berharga
Untuk mendapati ganti dengan yang manis dan melezatkan

Jadikan pengalaman berharga agar lidah ini
Tetap terasa nyaman untuk mengulum rizki yang baik dan halal
Karena akan menyuplai nutrisi dan banyak kemanfaatan
Seperti hakekatnya ludah
Jika sudah terbuang
Ya sudah tak perlu dicari untuk dijilat kembali
Itu bukti bahwa indra perasa
Anugerahkan Ilahi telah masih berfungsi
Digunakan untuk tidak mengulangnya kembali
Namun sekali-kali tak perlu diingat keberadaannya
Karena banyak kemungkinan
Tuhan telah menyiapkan makanan lain yang halal dan baik
Yang Lezat dan bergizi
Pendek kata sebagai hikmah,
Ludah Yang Telah Terbuang Tak Kan Dijilat Kembali
(AKj. 28072021)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hikmah; Ludah Yang Telah Terbuang Tak Kan Dijilat Kembali"

Posting Komentar

Mohon komentar yang baik untuk keharmonisan bersama