Surfe.be - Layanan iklan spanduk

MEREKNSTRUKSI PERAN PERPUSTAKAAN PADA MASYARAKAT URBAN BAGIAN 1

Oleh:
Dr. Bachtiar Hariyadi, M.Si, (Dosen Pasca Sarjana Universitas Sunan Giri Surabaya),
Agus Sugiopranoto, S.S, M.Hum, (Pustakawan ITS).

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat cenderung bebas untuk mencari informasi yang di inginkan. Dengan kemajuan teknologi digital, segala kebutuhan akan informasi pada berbagai bidang akan semakin bertambah. Hal ini makin nampak pada era informasi ketika manusia berkompetisi menuju gobalisasi. Pepatah romawi “Non Scholae Sed Vitae Discimus” (belajar bukan untuk sekolah tetapi untuk hidup) seakan muncul sebagai inspirasi yang membangkitkan semangat setiap orang yang ingin meningkatkan kualitas hidup baik sebagai individu maupun sebagai komunitas dunia.

Dalam kehidupan masyarakat yang kompleks dengan segala konstelasinya, setiap individu dituntut bersaing dalam perebutan peran dan posisi sosialnya. Hampir setiap individu yang hidup dalam sebuah masyarakat akan terlibat persaingan komunal. Persaingan komunal muncul bersumber dari suatu persaingan untuk mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasar. Bagi Auguste Comtee, usaha pemenuhan kebutuhan dasar bagi individu terbentuk secara hirarkis dalam arti bahwa individu akan menggeser kebutuhan hidupnya jika dan telah terpenuhinya pemenuhan kebutuhan hidup dari tataran kebutuhan dasar terendah yaitu pemenuhan kebutuhan fisik seperti, pangan, sandang, dan papan, beranjak meningkat menuju kepada pemenuhan kebutuhan tingkat yang lebih tinggi seperti kebutuhan rasa aman, rasa cinta dan memiliki, kebutuhan social, sampai pada pemenuhan kebutuhan akan aktualisasi diri.
Dampak dari konsep integrasi kurikulum dan integrasi RPP, tiga komponen guru yang selama ini mendampingi peserta didik berkebutuhan khusus, yakni GPK, guru kelas, guru mata pelajaran, dapat menjalin komunikasi lebih intensif dan kolaboratif yang saling menguatkan antara satu dan lainnya (Amin, Syafi'i, FN, & Ekaningsih, 2018).
Bagi masyarakat urban pemenuhan kebutuhan hidup seperti pemenuhan kebutuhan fisik, rasa aman, rasa cinta, memiliki, kebutuhan sosial, dan aktualisasi diri, tidak terjadi secara hirarkis. Pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri tidak menunggu terlebih dahulu terpenuhinya kebutuhan rasa aman. Hal ini menjadi nampak jelas terlihat pada persaingan masyarakat urban dalam memenuhi kebutuhannya. Mereka tidak saja dituntut survive dalam memenuhi kebutuhan fisik (physical need), tetapi juga dipaksa menghadirkan dirinya untuk berperan aktif dalam perebutan sumber-sumber informasi sejalan dalam pencarian kebutuhan dasarnya seperti kebutuhan fisik, rasa aman, dan kebutuhan di atasnya.


Bahan Bacaan:
Amin, M., Syafi'i, A., FN, A. A., & Ekaningsih, L. A. (2018, May 06). Pendampingan Guru Inklusi Melalui Kegiatan Capacity Building Sebagai Upaya Peningkatan Layanan Tumbuh Kembang Anak Berkebutuhan Khusus di Madrasah Ibtidaiyah Badrussalam Surabaya. Dipetik September 05, 2018, dari ENGAGEMENT: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: http://engagement.kopertais4.or.id/index.php/engagement/article/view/52/23

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MEREKNSTRUKSI PERAN PERPUSTAKAAN PADA MASYARAKAT URBAN BAGIAN 1"

Posting Komentar

Mohon komentar yang baik untuk keharmonisan bersama