RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN QUR'AN HADITS BERKARAKTER
Oleh: Eka Yusnita Wahyu Fitria
Mahasiswa Universitas Sunan Giri Surabaya
Email: intanhidayah227@gmail.com
Profil;
Nama : Eka Yusnita
Wahyu Fitria
Hari/Tanggal : Rabu/
4 Juli 2018
Mata Kuliah : Qur’an
Hadits SMP/SMA
Prodi : PAI
Dosen Pengampu : Ahmad
Syafi’i,M.Pd.I
Fakultas : FAI Universitas Sunan Giri Surabaya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadist
Kelas : VII/1
Standar Kompetensi : Memahami Al-Qur’an dan
Al-Hadis sebagai pedoman hidup
Kompetensi Dasar : Menjelaskan pengertian
dan fungsi Al-Qur’an dan Hadist
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. TUJUAN
PEMBELAJARAN
- Mendiskusikan
fungsi Al-quran dan Hadis
- Membuat
peta konsep pembelajaran Al-quran dan Hadis
- Menentukan
statemen tentang sikap untuk menjadikan Al-Qur’an dan Hadist sebagai
pedoman hidup
B. MATERI
PEMBELAJARAN
- Pengertian
Al-Qur’an
- Fungsi
Al-Qur’an
- Pengertian
Hadist
- Fungsi
Hadist
- Perbedaan
fungsi Al-Qur’an dan Hadist
C. INDIKATOR
1.
Menjelaskan pengertian Al-Qur’an
2.
Menjelaskan fungsi Al-Qur’an
3.
Menjelaskan pengertian Hadistt
4.
Menjelaskan fungsi Al-Hadistt
5.
Membedakan fungsi Al-Qur’an dan Hadistt
6.
Memilih sikap untuk menjadikan Al-Qur’an dan
Hadistt sebagai pedoman hidup
Karakter bangsa :
Religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab
Nilai kewirausahaan :
Percaya diri (keteguhan
hati, optimis). Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad,
enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin) ,Orientasi ke masa
depan (punya perspektif untuk masa depan
D. MATERI
PEMBELAJARAN
Al-Quran dan Hadis
Sebagai Pedoman Hidup
1. Pengertian Al-Qur'an
Wahyu Allah yang menjadi
mu'jizat terbesar Nabi Muhammad SAW. adalah Al-Qur'an. Pengertian Al-Qur'an
dapat dilihat dari dua aspek, yakni aspek bahasa dan aspek istilah.
a. Pengertian Al-Qur’an
Menurut Bahasa
Al-Qur'an ditinjau dari
segi bahasa artinya bacaan atau yang dibaca. Kata Al-Qur’an adalah bentuk isim masdar dari kata “ قَرَأَ “,
yaitu : قَرَأَ ← يَقْرَ أ ُ ← قُرْآنـًا
b. Pengertian Al-Qur’an
Menurut Istilah
Pengertian
Al-Qur'an ditinjau dari segi istilah adalah :
القرأن : كلام الله المعجز المنزل علي محمد
متواترا بوسيطة الجبريل لفظا و معنا والمتعبد بتلاوته
Artinya
: “ Al - Qur’an ialah firman Allah yang mengandung mu’jizat yang diberikan kepada
Nabi Muhammad SAW (dengan perantara Malaikat Jibril) yang tertulis dalam
mushhaf - mushhaf ( lembaran-lembaran ) yang disampaikan kepada kita secara
mutawatir dan membacanya termasuk ibadah ”
Keterangan: Mu’jizat ialah peristiwa
luar biasa yang terjadi pada diri Rasul (atas izin Allah) untuk melemahkan lawan-lawannya.
Mutawatir ialah diriwayatkan / disampaikan oleh orang banyak, dan
tidak mungkin mereka itu
bersepakat bohong. Sehingga Al-Qur’an itu sampai kepada kita tetap utuh dan
murni.
2.
Pengertian Hadis
Al-Hadis menurut lughah
/ bahasa berasal dari bahasa Arab الحديث
yang berarti baru, muda, cerita, berita dan riwayat dari Nabi Muhammad Saw.
Adapun pengertian hadis
menurut istilah terdapat beberapa macam, baik menurut ahli hadis, ahli ushul
hadis, ataupun yang lainnya. Di bawah ini dipaparkan beberapa pengertian :
الحديث : ما أضيف إلي النبي صلي الله عليه و سلم من قول أو فعل أو
صفة أو تقرير
Artinya : “ Hadis adalah segala ucapan, perbuatan dan sifat dan
ketetapan Nabi Muhammad SAW “
Dari beberapa pengertian di
atas dapatlah disimpulkan bahwa hadis itu ialah segala apa yang disandarkan
kepada Nabi Muhammad SAW. baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir maupun
sifat-sifat beliau.
Taqrir artinya persetujuan atau ketetapan Nabi Muhammad SAW.
terhadap perkataan atau perbuatan yang dilakukan oleh sahabat beliau.
Persetujuan atau ketetapan Nabi ini biasanya melalui cara diam, tersenyum atau
bicara langsung dengan membenarkan atau memuji sahabat tersebut.
Contoh taqrir ( persetujuan
atau ketetapan ) Nabi Muhammad SAW. terhadap perkataan atau perbuatan yang
dilakukan oleh sahabat beliau adalah sebagai berikut:
a.
Taqrir diamnya Nabi SAW.
1. Rasulullah bersabda
كنا نصلي ركعتين بعد غروب الشمس و كان رسول الله
صلي الله عليه و سلم يرانا ولم يأمرنا و لم ينهانا. رواه مسلم
Artinya : “Adalah kami
(para sahabat) melakukan shalat dua raka’at sesudah terbenam matahari (sebelum
shalat Maghrib), dan Rasulullah SAW melihat apa yang kami lakukan, (dan beliau)
tidak menyuruh dan tidak pula melarang kami” (HR. Muslim)
Dari hadis ini dapat kita pahami bahwa, Nabi SAW. melihat apa yang
telah dikerjakan oleh sahabatnya, namun beliau diam tidak memerintahkannya dan
tidak pula melarangnya. Diamnya Nabi SAW. ini dapat diartikan bahwa beliau
menyetujui perbuatan para sahabatnya yang mengerjakan shalat sunat dua raka’at
sebelum shalat Maghrib. Karena Nabi SAW tidak mungkin akan diam manakala
mengetahui pelanggaran / kesalahan yang dilakukan oleh sahabatnya. Dan beliau
pasti akan menegurnya jika mengetahui sahabatnya melakukan pelanggaran /
kesalahan.
2. Diriwayatkan bahwa suatu
saat Rasulullah SAW. bersama Khalid bin Walid bertamu kerumah Maimunah. Disitu
beliau didiberi hidangan daging dob ( sejenis biawak ). Beliau tidak makan
daging tersebut, sedangkan Khalid bin Walid memakannya. Melihat yang demikian
itu beliau diam saja, tidak menyuruh untuk memakannya dan tidak pula
melarangnya. Sikap diamnya Nabi Muhammad SAW. dalam hadis tersebut dapat
dijadikan dasar hukum bahwa daging dob ( sejenis biawak ) itu halal dimakan.
b. Taqrir tersenyum dan
tertawanya Nabi Muhammad SAW.
عن سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ قَالَ : قُلْتُ
لِجَابِرِبْنِ سَمُرَة َ: أَكُنْتَ تُجَالِسُ رَسُوْلَ اللهِ ص.م قَالَ : نَعَمْ ،
كَثِِيْرًا . كَانَ لاَيَقُوْمُ فِى مُصَلاَّهُ الَّذِىْ يُصَلىِّ فِيْهِ
الصُّبْحَ اَوِ الْغَدَاةِ حَتىَّ تَطْلُعَ الشَّمْسَ ، فَإِذَا طَلَعَتِ
الشَّمْسَ قاَم َ. وَكَانُوْا يَتَحَدَّثُوْنَ فيَأخُذ ُوْنَ فِى أمْرِ
الْجَاهِلِيَّةِ فَيَضْحَكُونَ وَيَتَبَسَّمْ . ( رواه مسلم )
Artinya : “Dari Simaak bin
Harb, ia berkata : Aku pernah bertanya kepada Jabir bin Samurah, “Pernahkan
engkau berada di majelis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallaam ?” Jawab Jabir, “Ya sering! Adalah beliau tidak berdiri dari tempat shalatnya yang beliau shalat Shubuh di
situ sampai terbit matahari, maka apabila matahari telah terbit beliau pun
bangkit. Dan mereka (para sahabat) saling menceritakan tentang urusan ( di
masa) jahiliyyah, lalu mereka pun tertawa, sedangkan Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam tersenyum”. (Hadis Riwayat Muslim).
c. Taqrir Nabi Muhammad SAW
.dengan jalan membenarkan atau memujinya.
Diriwayatkan bahwa Nabi
SAW. pernah menjadi ma’mum masbuq pada raka’at yang akhir dari shalat Shubuh.
Sedangkan yang menjadi imam pada waktu itu ialah Abdurrahman bin Auf. Kemudian
setelah Nabi SAW. selesai menyempurnakan raka’at yang kurang, beliau bersabda :
أَحْسَنْـتُمْ أَوْ قَالَ : قَدْ أَصَبْـتُمْ (
رواه مسلم )
Artinya : “Kamu telah
kerjakan kebaikan, “ atau Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Sungguh
kamu telah berlaku betul ”. (HR. Muslim).
Yakni : Nabi SAW. memuji
dan membenarkan mereka karena telah mengerjakan shalat pada waktunya, meskipun
tanpa diimami oleh Nabi SAW. bahkan beliau sendiri menjadi ma’mum di raka’at
yang akhir.
3.
Fungsi Al-Qur’an
Al-Qur’an yang telah
diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. melalui malikat Jibril untuk
disampaikan kepada umatnya mempunyai fungsi tertentu. Fungsi itu tidak
ditujukan untuk kepentingan Allah atau para malaikat, tetapi justru untuk
kepentingan seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Banyak Fungsi Al-Qur'an
bagi kehidupan manusia sebagaimana dijelaskan di dalam Al-Qur’an itu sendiri.
Fungsi-fungsi Al-Qur’an
tersebut, antara lain:
a. Dalam QS.Al-Baqarah:185
Fungsi Al-Qur’an ada
tiga macam, yaitu:
1.
Sebagai petunjuk hidup bagi manusia
2.
Sebagai penjelasan dari petunjuk tersebut
3.
Sebagai pembeda antara yang benar (hak) dan yang
salah (bathil).
b.
Dalam QS.Ibrahim:1
Secara umum fungsi
Al-Qur’an bagi kehidupan manusia, antara lain:
1.
Sebagai petunjuk bagi manusia agar hidupnya
berada di jalan Allah SWT
2.
Merupakan nikmat bagi orang-orang yang beriman
3.
Sebagai kabar gembira bagi orang-orang yang
beriman
4.
Sebagai peringatan bagi orang-orang yang kafir
5.
Sebagai pendidikan moral yang sempurna karena di
dalamnya terdapat kisah-kisah umat terdahulu.
c.
Fungsi- fungsi Al-Qur’an yang lain
1.
Sebagai petunjuk, pedoman dan rahmat bagi
orang-orang yang meyakininya(Q.S. Al-Baqarah : 2)
2.
Sebagai penawar bagi segala macam penyakit (QS.
Fushilat : 44) .Dan hadis Nabi yang diriwayatkan dari Ali ra. Rasulullah SAW
bersabda : “Sebaik-baik penawar ialah Al-Qur’an”. (HR. Ibnu Majah).
3.
Sebagai kabar gembira dan peringatan (QS.
Al-Baqarah : 119).
4.
Sebagai pembenar dan penyempurna kitab yang lalu
( QS. Al-Maidah : 48 ).
5.
Al-Qur’an sebagai Penerangan (Hidayat) dalam QS
Ali Imran : 138.
E. METODE PEMBELAJARAN
1.
Peta konsep
2.
Diskusi
3.
Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
PEMBELAJARAN
1.
Kegiatan Pendahuluan
a. Siswa membaca do’a
dilanjutkan membaca beberapa ayat Al-Qur’an
b. Guru mengucapkan salam
kepada siswa
c. Guru melakukan absensi
kepada siswa
d. Guru menjelaskan
kompetensi yang harus dicapai siswa dalam kegiatan pembelajaran
a.
2. Kegiatan Inti
a.
Ekplorasi :
1) Siswa melakukan tanya
jawab tentang Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai pedoman hidup
2) Guru menyampaikan
kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari materi Al-Qur’an dan
Al-Hadist sebagai pedoman hidup
b.
Elaborasi :
1) Siswa membentuk kelompok
yang terdiri dari 5 siswa
2) Bersama kelompoknya
siswa mendiskusikan materi Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai pedoman hidup
3) Siswa menuliskan hasil
diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan kelas
4) Hasil pengamatan dan
penilaian siswa dipresentasikan
c.
Konfirmasi :
1. Kelompok lain dan guru
menilai presentasi pada lembar penilaian
2. Hasil penilaian
dikumpulkan ke guru
3. Guru menentukan hasil kerja
kelompok terbaik
3. Kegiatan Penutup
a. Memberikan refleksi pada
siswa
1) Apakah pembelajarannya menarik
2) Materi apa yang telah kita bincangkan
b. Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar
Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai pedoman hidup (nilai yang ditanamkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi).
G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
1.
Buku paket Al-Qur’an-Hadist kelas 7
2.
Buku pedoman guru mp al quran-hadits kls VII MTs
3.
Buku al quran-hadits untuk siswa MTs kelas VII
4.
Lembar penilaian
5.
Lembar pengamatan
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep
tentang Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai pedoman hidup!
I. PENILAIAN
0 Response to "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN QUR'AN HADITS BERKARAKTER"
Posting Komentar
Mohon komentar yang baik untuk keharmonisan bersama