Aplikasi Konsep Epistemologi Pendidikan Islam Secara Menyeluruh
Image: pixcabay.com
Setiap ilmu harus
terinspirasi oleh karya epistemologisnya. Pendidikan Islam harus dibangun dan
dikembangkan berdasarkan epistemologi untuk mewujudkan pendidikan Islam yang
berkualitas dan berdaya saing tinggi agar dapat bertahan dan unggul.
Jika dilandasi
oleh epistemologi pendidikan Islam, maka upaya menggali, menemukan dan
mengembangkan pendidikan Islam akan efektif dan efektif. Oleh karena itu, kita
harus berangkat dari epistemologi pendidikan Islam secara keseluruhan, dan
mengembangkan pendidikan Islam secara konseptual dan terapan.
Pertanyaan-pertanyaan
yang diangkat oleh epistemologi menyangkut pengertian pengetahuan sejati,
sumber dan fondasi pengetahuan sejati, bagaimana pengetahuan itu, dan
sebagainya.
Karena penelitian
epistemologis berfokus pada masalah dasar untuk memperoleh pengetahuan yang
bertanggung jawab dan keakuratan berbagai metode untuk mencapai kebenaran yang
dapat diandalkan, epistemologi dan metafisika menempati posisi sentral dalam
proses pendidikan.
Pasalnya, dunia
pendidikan merupakan media proses pewarisan budaya, utamanya dalam bentuk
pengetahuan. Status epistemologi menjadi sangat penting artinya mengkaji hakikat
pendidikan itu sendiri dalam artian hakikat ilmu atau pengetahuan.
Setiap filosofi
pendidikan Barat dan filosofi pendidikan Islam pasti memiliki proses yang
diprakarsai atau diikuti oleh setiap orang. Misalnya dalam filsafat pendidikan,
dalam hal ini definisi epistemologi pendidikan Islam, pendidikan Barat
mempengaruhi pendidikan Islam, epistemologi pendidikan Islam, pembaharuan epistemologi
pendidikan Islam, dan upaya pembentukan epistemology, pendidikan Islam.
Pertanyaannya
adalah, seberapa penting dan mendesaknya epistemologi pendidikan Islam.
Filsafat Barat
memiliki hal-hal seperti nativisme, naturalisme, empirisme, dan integrasi. Ini
tidak berbeda dengan filsafat pendidikan Islam, dan ada banyak aliran filsafat
Islam yang berbeda, tetapi konteks dan referensi ke Alquran dan Alhadits.
Jika ditinjau
dari akar kata ontologi berasal dari dua suku kata yaitu ontos dan logos. Ontos
artinya benda yang berwujud, dan logo artinya pengetahuan. Oleh karena itu,
ontologi dapat diartikan sebagai ilmu atau teori tentang keberadaan alam.
Dalam konsep
filosofis ilmu Islam, segala sesuatu yang ada termasuk yang kasat mata dan yang
tidak kasat mata (metafisik).
Metafisika
merupakan salah satu cabang filsafat tentang realitas (reality) yang berusaha
menemukan hakikat suatu benda. Karena mengejar esensi, agama atau teologi
muncul, dan masalah apa yang terkait dengannya.
Ontologi
pendidikan Islam membahas tentang hakikat pendidikan Islam dan hakikat model
organisasinya. Secara ontologis, pendidikan Islam merupakan esensi biologis
dari kearifan dan pemikiran manusia. Jika manusia tidak memikirkan biologi,
tidak ada pendidikan. Selain itu pendidikan sebagai upaya pengembangan diri
manusia digunakan sebagai sarana pendidikan.
Pembicaraan
ontologis ini tidak dapat dipisahkan dari Sang Pencipta. Allah memberi kita
beberapa potensi untuk berpikir. Pertanyaan selanjutnya adalah apa esensi
pendidikan Islam yang sebenarnya. Haruskah pendidikan dilaksanakan dan
pendidikan itu penting bagi kehidupan manusia.
Mengenai
pendidikan Islam, ada 3 istilah sebagai kata kunci:
Pertama kata
istilah Ta'lim, istilah tersebut telah digunakan sejak masa awal pendidikan
Islam. Mengacu pada ilmu berupa pengenalan dan pemahaman terhadap semua nama
atau benda yang diciptakan oleh Allah SWT. Rasyid Ridha mengartikan ta'lim
sebagai proses penyebaran berbagai ilmu kepada jiwa individu tanpa batasan dan
syarat tertentu.
Kedua Kata
Tarbiyah, Tarbiyah berasal dari kata Rabba yang artinya pembinaan, peningkatan
dan pendidikan, dan kedalamannya meliputi arti mengajar.
Ketiga kata Ta’bib,
dalam hal ini Syeh Muhammad Naquib al-Attas mengungkapkan istilah yang paling
tepat untuk pendidikan Islam adalah Ta’dib (al-Ta'dib). Kata ini berarti
pengakuan dan pengakuan yang lambat laun menanamkan pada manusia (santri)
tentang Ilmu Pengetahuan sehingga dapat menempatkan pemahaman mengenai sistem penciptaan.
Tentang ketiga istilah
sebagai kata kunci tersebut pakar pakar telah merumuskan tentang pendidikan
Islam.
D. Marimba berpendapat
bahwa pendidikan Islam merupakan bimbingan jasmani dan juga rohani untuk menuju
terbentuknya pribadi yang utama sesuai norma dalam Islam.
Yusuf Al Qardawi mendefinisikan
bahwasannya pendidikan Islam itu sebuah pendidikan manusia menyeluruh mulai
akal dan hati serta rohani sampai kepada jasmaninya, kemudian akhlak dan juga skillnya.
Ahmad Tafsir menjelaskan,
pendidikan Islam adalah suatu bimbingan oleh seseorang diberikan kepeda seseorang
supaya ada perkembangan secara nyata sesuai dengan pranata yang diajaran dalam
Islam.
Kesimpulan dari pendapat
tersebut di atas adalah bahwasannya pendidikan Islam merupakan tentang sistem untuk
dapat membimbing dan mengarahkan kehidupan individu sesuai dengan ajaran dan
norma Islam.
0 Response to "Aplikasi Konsep Epistemologi Pendidikan Islam Secara Menyeluruh"
Posting Komentar
Mohon komentar yang baik untuk keharmonisan bersama