Keserakahan Memanjang Bumi Malam Menjadi Sunyi Tanpa Bintang Penyejuk Hati
Bebintang malam kemerlip menghias angkasa bukan sebuah fenomena, namun lebih dari rutinitas hukum alam yang selayaknya ada. Karena tidak semua malam ada bintang yang bertaburan.
Image: pixabay.com
Sebagian besar orang
menikmati taburan bintang dimalam hari. Ada bintang kecil ada pula yang tampak
besar.
Kecil ataupun besar,
bintang adalah tetap bintang. Lalu bagaimana jika para bintang terkadang tampak
riang menari dengan kerlip cahayanya. Tentunya indah dan senang melihatnya.
Kali ini tampak pria
menengadah dengan khusuk arah cakrawala, menelusuri ruang angkasa mencari
keberadaan sepasang bintang. Keduanya seperti sebuah harapan bahwa dunia tetap
berlanjut.
Sepertinya setiap malam sang pria
tampak memasang mata untuk menyaksikan para bintang dan khusuk perhatian pada
dua bintang pujaannya.
Kali ini sang pria enggan
menatap bintang, ternyata karena malam tak bersahabat. Gulitanya bukan karena
bawaan sifat malam, tetapi karena gumpalan kabut memenuhi angkasa, menutupi
para bintang hingga padam kerlipnya.
Kabut di cakrawala biasanya tidak akan lama, namun kabut awan ini tak biasa sebagai ulah tangan-tangan jahil.
Keserakahan
tangan jahil tampak memanjang bumi berakibat kepada malam menjadi sunyi tanpa
bintang penyejuk hati yang kerlinya diciderai. Sang pria beranjak pergi tanpa
malam dengan kerlip bintang yang digemari.
Pati, 31/03/2021
0 Response to "Keserakahan Memanjang Bumi Malam Menjadi Sunyi Tanpa Bintang Penyejuk Hati"
Posting Komentar
Mohon komentar yang baik untuk keharmonisan bersama