Ramadhan Bulan Istimewa Yang Penuh Berkah
Bulan suci Ramdhan adalah bulan yang penuh dengan berkah. Bulan Ramdhan juga bulan yang di dalamnya terdapat banyak keutamaan dan fadhilah. Dengan hadirnya bulan Ramadhan umat Islam mendapat banyak kesempatan untuk mengisinya dengan amalan-amalan yang baik dan memperbanyak amal shaleh.
Amalan-amalan yang dilakukan oleh umat Islam selayaknya dan sudah semestinya dilakukan sesui dengan yang diperintahkan oeh Allah Swt melalui Nabi dan rasulnya.
![]() |
Beribadah dan berdoa |
Hal tersebut telah banyak disampaikan oleh penerus para nabi dan rasul yakni para ulama. Seringkali oleh para ulama disampaikan pada mimbar-mimbar Islam mengenai keutamaan bulan suci Ramadhan.
Dengan banyaknya berkah di bulan suci Ramadhan suatu kesempatan yang amat sangat bagi para muslimin dan muslimat untuk memacu diri dalam meningkatkan ketakwaannya kepada Allah Swt karena keutamaan bulan tersebut yang akan mendatangkan Rahmat karena fadhilah bulan tersebut.
Ramadhan sebagai syahrul Quran
Ramadhan juga dikatakan syahrul Qur’an atau bulan al-Qur’an. Hal ini lantaran pada bulan Ramadhan tersebut al-Qur’an pertama kali diturunkan tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan kepada Nabi Muhammad Saw setelah berkhalwat melalui malaikat Jibril di Gua Hiro’. Hal tersebut merupakan salh satu bukti nyata tentang keistimewaan bulan tersebut.
Al-Qur’an tersebut diturunkan untuk menjadi petunjuk bagi umat manusia karena di dalamnya terdapat beragam penjelasan mengenai petunjuk dimaksud sekaligus menjadi pembeda antara yang hak dan yang batil.
Mengenai hal tersebut sebagaimana firman Allah Swt dalam al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 185.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ.
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di da lamnya diturunkan al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagi-mu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur” (Kemenag RI : 2019).
Pada Surat al-Qadar Ayat 1 dalam al-Qur’an dijelasknnya tentang kapan alqur’an pertama kali diturunkan sebagai berikut;
اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةِ الۡقَدۡرِ.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatulqadar” (Kemenag RI : 2019).
Al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw pada bulan Ramadhan pada malam ke 17. Malam tersebut disebut malam lailatul Qadar sehingga Ramadhan di sebut Syahrul qur’an atau bulan al-Qur’an.
Kemudian pada Surat yang sama sebagaimana tersebut yakni Surat al-Qadar pada Ayat 4 dalam al-Qr’an Allah Swt menjelaskan tentang malaikat yang turun untuk memberikan wahyu tersebut, sebagai berikut;
تَنَزَّلُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ وَالرُّوۡحُ فِيۡهَا بِاِذۡنِ رَبِّهِمۡۚ مِّنۡ كُلِّ اَمۡرٍ
“Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan” (Kemenag RI : 2019).
Ramadhan sebagai bulan keberkahan
Pada bulan Ramadhan ini juga disebut dengan bulan keberkahan atau syahrul mubarak. Demikian ini lantaran ada hadist yang mengatakan bahwa bulan ramadhan adalah bulan yang penuh berkah.
Kata berkah atau barakah secara bahasa adalah bermakna al ziyadah, al sa’adah, al du’a, al manfaah, al baga. Al taqdis.
Al ziyadah artinya bertambah al sa’adah berarti kebahagiaan, dan al du’a’ bermakna doa, sedangkan al manfa’ah berarti kemanfaatan, sedangkan al baqa’ berarti yang kekal, sementara al taqdis adalah perihal yang suci.
Keberkahan bulan puasa sebagaimana firman Allah Swt dalam al-Qur’an Surat al-Dukhan Ayat 1-3 sebagai berikut:
حٰمٓ (١) وَالْكِتَابِ الْمُبِينِ (٢) إِنَّا أَنزلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ (٣)
“Sesungguhnya Kami (mulai) menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatul qadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan” (Kemenag RI : 2019).
Keberkahan suatu malam qadar, yakni malam turunnya al-Qur’an. Malam laiatul qadar adalah waktu yang diliputi dengan berkah lantaran saat malam tersebut merupakan waktu al-Qur’an tengah diturunkan. Sedangkan al-Qur’an merupakan kitab yang diberkahi serta jadi petunjuk bagi manusia.
Malam Qadar tersebut dimana al-Qur’an diturunkan dinamai lailatul qadar, malam turunnya al-Qur’an yang penuh barakah menjadi timbulnya semua kebaikan dan kemanfaatan baik duniawi maupun ukhrawi.
Diantara manfaat duniawi yang ada pada malam tersebut seperti dihujankannya rezeki dan ditetapkannya ajal seseoang. Sementara manfaat untuk urusan ukhrawi pada malam tersebut, dengan turunnya para malaikat yang mengusung rahmat bagi siapapun yang melakukan pekerjaan dengan beribadah pada malam tersebut bahkan serta dikabulkan doa-doa seseorang.
Dalam bulan yang penuh dengan kemuliaan serta keberkahan tersebut bukan terbatas pada keberkahan dalam memanen pahala tetapi banyak pula berkah pada hal yang lain.
Bulan puasa Ramadhan secara ekonomi juga memberi dampak keberkahan bagi para pelaku perdagangan dan lainnya seperti fakir miskin dan du’afa. Kaum dzu'afa' yang dijadikan prioritas tersebut adalah keberkahan tersendiri bagi mereka. Sebab ketika bulan Ramadhan datang seorang muslim sangat ditekankan dalam bentuk perbuatan sunnah untuk berinfaq dan sedekah serta diwajiban untuk membayar zakat fitrah terhadap kaum dzuafa tersebut.
0 Response to "Ramadhan Bulan Istimewa Yang Penuh Berkah"
Posting Komentar
Mohon komentar yang baik untuk keharmonisan bersama