Surfe.be - Layanan iklan spanduk

Kisah Nabi Ibrahim AS Dalam Al-Qur’an Surat Maryam Ayat 41-50

Image: Kisah Nabi Adam AS dan Ismail | jabar.nu.or.id  |

Al-Qur'an dan As-Sunnah memuat cukup banyak kisah para nabi, yang dijadikan pedoman bagi umat Islam. Menceritakan kisah nabi agar kita manusia dapat menggunakannya sebagai pelajaran dalam hidup. Salah satu kisah nabi yang terdapat dalam al-Qur'an adalah kisah Nabi Ibrahim.
Secara khusus Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk menceritakan kisah nabi Ibrahim AS kepada umatnya sebagai i’tibar dan teladan dalam kehidupan berbangsa dan berkeluarga serta beragama.
Diantara kisah Nabi Ibrahim AS adalah sebagaimana termaktub dalam al-Qur’an Surat Maryam ayat 41-50.

Kisah Nabi Ibrahim AS dalam al-Qur’an Surat Maryam Ayat 41

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِبْرَاهِيمَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا (مريم :٤١)

“Ceritakanlah (Nabi Muhammad, kisah) Ibrahim di dalam Kitab (Al-Qur’an)! Sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat benar dan membenarkan lagi seorang nabi” (QS. Maryam : 41).
Pada ayat tersebut nabi Muhammad SAW diperintah oleh Allah SWT supaya menceritakan kepada kaumnya tentang Ibrahim AS adalah seorang nabi yang benar dan kuat dalam keimananya. Cerita yang dimaksud adalah keseluruhan tentang kisah nabi Ibrahim AS. Maka dalam ayat selanjutnya mengenai situasi tentang keadaan nabi Ibrahim AS saat menyeru bapaknya.
Kisah Nabi Ibrahim AS dalam al-Qur’an Surat Maryam Ayat 42

إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَا لَا يَسْمَعُ وَلَا يُبْصِرُ وَلَا يُغْنِي عَنْكَ شَيْئًا (مريم : ٤٢)

“Ketika dia (Ibrahim) berkata kepada bapaknya, “Wahai Bapakku, mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak pula bermanfaat kepadamu sedikit pun? (QS. Maryam : 42).
Dalam Tafsir Quraisy Shihab sebagaimana dilansir tafsirq.com dijelaskan berikut, “Ingatlah ketika Ibrahim berkata dengan lemah lembut kepada bapaknya, "Wahai Bapak, mengapa engkau menyembah berhala yang tidak dapat mendengar dan melihat, juga tidak dapat mendatangkan kebaikan untukmu dan tidak dapat menolak kejahatan dari dirimu?”.
Digarisbawahi bahwa Nabi Ibrahim AS saat berkata kepada bapaknya dilakukannya dengan santun penuh kelembutan tidak dengan kasar dan emosional.
Baca juga : Manajemen Fasilitas Pendidikan
Kisah Nabi Ibrahim AS dalam al-Qur’an Surat Maryam Ayat 43

يَا أَبَتِ إِنِّي قَدْ جَاءَنِي مِنَ الْعِلْمِ مَا لَمْ يَأْتِكَ فَاتَّبِعْنِي أَهْدِكَ صِرَاطًا سَوِيًّا (مريم : ٤٣)

“Wahai Bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu yang tidak datang kepadamu. Ikutilah aku, niscaya aku tunjukkan kepadamu jalan yang lurus” (QS. Maryam : 43).
Dalam ayat tersebut Nabi Ibrahim AS akan menunjukkan jalan lurus kepada bapaknya, artinya jalan atau ajaran yang tidak menyimpang sebagaimana yang dilakukan oleh mayoritas penduduk kebanyakan yang selama ini telah dilakukan.
Kisah Nabi Ibrahim AS dalam al-Qur’an Surat Maryam Ayat 44

يَا أَبَتِ لَا تَعْبُدِ الشَّيْطَانَ ۖ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلرَّحْمَٰنِ عَصِيًّا (مريم : ٤٤)

“Wahai Bapakku, janganlah menyembah setan. Sesungguhnya setan itu sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah” (QS. Maryam : 44).
Ayat tersebut menerangkan seruan Ibrahim kepada bapaknya tentang status berhala yang disembah, artinya bahwa Nabi Ibrahim AS menjelaskannya dengan lemah lembut jika yang disembah selama ini adalah tak ubahnya memuja setan. Adapun setan sangat durhaka kepada Allah SWT sementara Allah SWT adalah Dzat yang Pemurah.
Kisah Nabi Ibrahim AS dalam al-Qur’an Surat Maryam Ayat 45

يَا أَبَتِ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يَمَسَّكَ عَذَابٌ مِنَ الرَّحْمَٰنِ فَتَكُونَ لِلشَّيْطَانِ وَلِيًّا (مريم : ٤٥)

“Wahai Bapakku, sesungguhnya aku takut azab dari (Tuhan) Yang Maha Pemurah menimpamu sehingga engkau menjadi teman setan” (QS. Maryam : 45).
Kira-kira penuturan nabi Ibrahim AS kepada bapaknya yang diabadikan dalam al-Qur’an tersebut dalam bahasa kami adalah seperti ini, setan itu selalu menjerumuskan manusia sejak dahulu dan ia bertekad untuk selalu berusaha menyesatkan manusia.
Janganlah menjadi salah satu dari mereka yang tertipu oleh Setan dan jatuh ke dalam perangkapnya. Saya khawatir jika Anda terus mengikuti ajarannya (menyembah berhala), Anda akan disiksa oleh murka Allah SWT seperti murka yang turun atas iblis, dan tentu saja Anda akan menjadi bagian/anggotanya.
Kisah Nabi Ibrahim AS dalam al-Qur’an Surat Maryam Ayat 46

قَالَ أَرَاغِبٌ أَنْتَ عَنْ آلِهَتِي يَا إِبرَاهِيمُ لَئِنْ لَمْ تنتَهِ لَأَرْجُمَنَّكَ وَاهْجُرْنِي مَلِيًّا (مريم : ٤٦)

“Dia (bapaknya) berkata, “Apakah kamu membenci tuhan-tuhanku, wahai Ibrahim? Jika tidak berhenti (mencela tuhan yang ku sembah), engkau pasti akan ku rajam. Tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama”.
Menurut ayat tersebut, upaya Nabi Ibrahim AS yang melakukan pendekatan kepada bapaknya mengalami jalan buntu. Hal itu karena bapak Nabi Ibrahim AS tidak memberi kesempatan akalnya untuk merenung dan hatinya untuk merasakan apa yang dibicarakan Nabi Ibrahim AS secara mendalam. Akibatnya ditanggapi secara sepihak dengan marah dan menolak kebenaran yang datang dari luar dirinya.
Baca juga : Kisah Nabi Ibrahim A.S
Ayah Nabi Ibrahim menolak ajakan putranya, dia mengucapkan kata-kata keras dan kasar meskipun dilain pihak Nabi Ibrahim AS menyampaikannya dengan nada lembut dan santun. Hal itu menunjukkan penolakan dan kemarahan yang ekstrem.
Kisah Nabi Ibrahim AS dalam al-Qur’an Surat Maryam Ayat 47

قَالَ سَلامٌ عَلَيْكَ سَأَسْتغْفِرُ لَكَ رَبِّي إِنَّهُ كَانَ بِي حَفِيًّا (مريم : ٤٧)

Dia (Ibrahim) berkata, “Semoga keselamatan bagimu. Aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia Maha baik kepadaku (QS, Maryam : 47).
Pada ayat tersebut Nabi Ibrahim AS berkata kepada ayahnya tentang doa yang dipanjatkan yakni keselamatan sehingga sang ayah tidak akan mendapatkan balasan setimpal dari apa yang dilakukan terhadap Nabi Ibrahim AS karena tidak menyukainya. Nabi Ibrahim AS pun tetap akan meminta petunjuk dan pengampunan kepada Allah SWT apa yang diperbuat ayahnya karena Allah SWT Maha Penyayang terhadap keadaan yang menimpa Nabi Ibrahim AS dan Dia (Allah SWT) akan mengabulkan doanya (Nabi Ibrahim AS) ketika ia berdoa kepada-Nya.
Kisah Nabi Ibrahim AS dalam al-Qur’an Surat Maryam Ayat 48

وَأَعْتَزِلُكُمْ وَمَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَأَدْعُو رَبِّي عَسَى أَلا أَكُونَ بِدُعَاءِ رَبِّي شَقِيًّا (مريم : ٤٨)

Aku akan menjauh darimu dan apa yang engkau sembah selain Allah. Aku akan berdoa kepada Tuhanku semoga aku tidak kecewa dengan doaku kepada Tuhanku (QS, Maryam : 48).
Ayat tersebut lanjutan jawaban atas hardikan dan usiran ayahnya dari kampung halaman. Nabi Ibrahim AS menyampaikan sebagaimana dalam ayat tersebut.
Kira-kira dalam bahasa kami seperti ini jawaban nabi Ibrahim AS tersebut; Selain Allah, aku akan meninggalkan kamu dan berhala yang kamu sembah, dan aku akan dengan tulus kembali kepada Tuhanku, berharap bahwa aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku, yaitu dia tidak akan menjawab doa-doaku.
Kisah Nabi Ibrahim AS dalam al-Qur’an Surat Maryam Ayat 49

فلَمَّا اعْتزَلَهُمْ وَمَا يعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَهَبنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيعْقُوبَ وَكُلا جَعَلْنَا نَبِيًّا (مريم : ٤٩)

Maka, ketika dia (Ibrahim) sudah menjauh dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya (seorang anak) Ishaq dan (seorang cucu) Ya‘qub. Masing-masing Kami angkat menjadi nabi (QS. Maryam : 49).
Ketika Nabi Ibrahim AS pergi meninggalkan mereka dan berhala-berhala mereka sembah Allah SWT pun, akhirnya memberinya anak turun yang baik, seperti Ishaq yang dikemudian hari menjadi Nabi dan Rasul Allah dan Ya'qub putra Nabi Ishak sebagai cucu Nabi Ibrahim. Hal itu di Firmankan kepada Nabi Muhammad SAW supaya diceritakan kepada kaumnya bahwa pada akhirnya Allah SWT menjadikan masing-masing keturunan dari Nabi Ibrahim oleh Allah dijadikan seorang nabi.
Baca juga : Pengertian Hukum Islam
Kisah Nabi Ibrahim AS dalam al-Qur’an Surat Maryam Ayat 50

وَوَهَبنَا لَهُمْ مِنْ رَحْمَتِنَا وَجَعَلْنَا لَهُمْ لِسَانَ صِدْقٍ عَلِيًّا (مريم : ٥٠)

Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi mulia (QS, Maryam : 50).
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT telah menganugerahkan kasih sayang-Nya yang tak terbatas kepada mereka (nabi Ibrahim AS dan anak cucunya), menciptakan nama yang harum bagi mereka dalam sejarah, dan memenangkan pujian yang indah dan abadi di antara orang-orang sebagai teladan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kisah Nabi Ibrahim AS Dalam Al-Qur’an Surat Maryam Ayat 41-50"

Posting Komentar

Mohon komentar yang baik untuk keharmonisan bersama