Kisah Nabi Adam As Manusia Pertama Musuh Bebuyutan Iblis Dalam Al Qur’an
Adam As Manusia Pertama
Alkisah Nabi Adam As adalah manusia pertama di bumi sebagai bapak manusia. Karena penciptaan Adam As adalah permulaan makhluk manusia pertama sebagai khalifah di bumi. Mengenai kronologi penciptaan Adam As, Al Qur’an telah menceritakannya mulai dari asal kejadiannya sampai dengan keturunan-keturunannya yang berkembang biak hingga saat ini di dunia.
Adam As dicipta tanpa melalui proses reproduksi namun Adam As dicipta secara langsung oleh Allah Swt dan ditiupkannya roh dan menjadi manusia atas kehendak-Nya.
Penciptaan Adam berbeda dengan ciptaan Allah Swt lainnya, ini karena Adam As dibekali dengan ilmu, pengetahuan, iman yang merasuk dalam hatinya.
Karenanya Adam As memiliki akal dan hati yang mampu mempelajari, dan mengamati, serta memahami dan merasakan segala hal sebagai suatu keunggulan dibanding makhluk lain.
Artikel menarik lainnya; Kisah Teladan, Kasih Sayang Umar Bin Khattab Pada Burung Pipit
Adam As dipersiapkan Allah Swt untuk melaksanakan tugas sebagai khalifah di muka bumi. Dengan Kelebihan dan keunggulan tersebut kelak membuat para Malaikat mengakui keunggulan dan keistimewaan Adam As.
Terciptanya Adam AS akhirnya menjadi sempurna setelah melalui berbagai kronologi yang salah satunya adalah menjadi penyebab konflik horizontal.
Konflik horizontal yang paling nyata adalah konflik antara Adam As dengan iblis yang kemudian menjadi musuh bebuyutan sampai kepada anak cucu masing-masing.
Kronologi Penciptaan Nabi Adam As
Ketika Adam As di cipta, Allah Swt mengabarkan kepada para malaikat tentang penciptaan manusia pertama tersebut.
Artikel menarik lainnya; Studi Sejarah Kompilasi Hukum Islam di Indonesia
Allah Swt juga memberi tahu malaikat bahwa penciptaan manusia akan berkembang dengan beranak pinak untuk mengemban tugas sebagai Khalifah di bumi. Mengetahui hal tersebut Malaikat pun interupsi atas penciptaan manusia seraya mengutarakan ketidaksetujuannya atas rencana Allah Swt tersebut.
Menurut Malaikat, keberadaan manusia nantinya hanya akan membawa bencana di muka bumi. Manusia pada akhirnya akan membuat kerusakan, permusuhan, serta pertumpahan darah belaka. Malaikat juga menyampaikan kepada Allah Swt bahwa keberadaan dirinya saja telah dapat lebih dari cukup sebagai ciptaan Allah. Karena memang mereka selama ini senantiasa bersujud, bertasbih, dan memuji keagungan Allah Swt.
Kemudian Allah Swt berfirman bahwa Dia telah mengetahui segala sesuatu yang tidak diketahui oleh para Malaikat tersebut.
Hal itu termaktub dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 30 sebagai berikut;
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوٓا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّى أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi. ”Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al Baqarah:30).
Ayat tersebut menceritakan tanggapan Allah Swt atas sanggahan para Malaikat tentang penciptaan Adam As, sehingga Allah Swt berfirman bahwa Dia mengetahui semual hal, baik yang gaib maupun yang nyata kepada para Malaikat.
Keunggulan Adam As
Setelah menciptakan Adam As, Allah Swt. mengajarkan kepada Adam As tentang nama benda-benda secara keseluruhan. Kemudian kemampuan Adam As tersebut diperlihatkan kepada Malaikat-Malaikat dengan mengujinya. Hal ini tersebut dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah Ayat 31 sebagai berikut;
وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُوْنِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian Dia memperlihatkannya kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama-nama (benda) ini jika kamu benar!” (QS. Al Baqarah:31).
Artikel menarik lainnya; Kisah Nabi Ibrahim A.S Dalam Al-Qur’an Surat Al-An’aam Ayat 74-83
Mendapat tantangan tersebut para Malaikat tak dapat berbuat banyak. Hal tersebut termaktub dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah Ayat 32 sebagai berikut;
قَالُوْا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ
Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau. Tidak ada pengetahuan bagi kami, selain yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha bijaksana” (QS. Al Baqarah:32).
Tantangan serupa juga diberikan kepada Adam As. Namun Adam As dengan tangkas menyebutkan dengan baik nama-nama benda tersebut. Hal ini tersebut dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah Ayat 33 berikut;
قَالَ يَا آدَمُ أَنْبِئْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ ۖ فَلَمَّا أَنْبَأَهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُوْنَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُوْنَ
Dia (Allah) berfirman, “Wahai Adam, beri tahukanlah kepada mereka nama-nama benda itu!” Setelah dia (Adam) menyebut kan nama-nama itu, Dia berfirman, “Bukankah telah Kukatakan kepadamu bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang selalu kamu sembunyikan?” (QS. Al Baqarah:34).
Disinilah tampak kehebatan dan keunggulan Adam As dibanding pengetahuan Malaikat. Keunggulan tersebut karena Adam As mendapat karunia berupa ilmu dan pengetahuan, sementara malaikat tidak.
Selanjutnya Allah Swt memberi perintah kepada para malaikat dan iblis agar bersujud kepada Adam. Segera para Malaikat patuh terhadap perintah Allah Swt. untuk bersujud kepada Adam.
Sebagai manusia pertama, Adam As telah tercipta dari tanah. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah Swt. dalam Al-Quran surat As Sajdah ayat 7 s.d 9 sebagai berikut;
“(Dia juga) yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan memulai penciptaan manusia dari tanah” (QS, As Sajdah : 7).
Artikel menarik lainnya; Kisah Nabi Ibrahim AS Dalam Al-Qur’an Surat Maryam Ayat 41-50
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Dia (Allah Swt.), menciptakan dari wujud manusia hingga sempurna berasal dari tanah.
Ayat tersebut diatas menjelaskan, Dia (Allah Swt.), kemudian juga menciptakan anak turun manusia pertama dari air mani (sperma).
“Kemudian, Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)-nya. Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati nurani untukmu. Sedikit sekali kamu bersyukur i” (Qs, As Sajdah : 9).
Lalu meniupkannya roh untuk kemudian menjadi hidup lengkap dengan diciptakannya pendengaran, dan penglihatan serta hati.
Mengenai penciptaan, Malaikat adalah makhluk dicipta oleh Allah Swt. yang tercipta dari cahaya, sementara iblis adalah makhluk ciptaan Allah Swt yang terbuat dari api.
Meskipun demikian para malaikat yang esensinya tercipta dari cahaya tersebut, mereka semua tetap taat dan patuh terhadap perintah Allah Swt. Maka begitu mendapat perintah dari Tuhannya, para Malaikat pun kemudian bersujud kepada Adam As.
Artikel menarik lainnya; Kisah Nabi Ibrahim A.S
Namun tidak demikian dengan iblis, dia merasa dirinya memiliki derajat yang lebih tinggi dibanding dengan Adam As yang tercipta dari tanah liat. Maka dari itu dia menolak dan memilih membangkang perintah Allah Swt. untuk bersujud kepada Adam As.
Pembangkangan iblis tersebut tersurat dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 34 sebagai berikut.
(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka, mereka pun sujud, kecuali iblis. Ia menolaknya dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan kafir” (QS. Al Baqarah:34).
Allah Swt tidak memberikan perintah untuk sujud kepada Adam tersebut bukan hanya kepada para Malaikat saja namun juga kepada iblis. Namun demikian iblis tetap membangkang dengan menolak untuk bersujud kepada Adam.
Dalam Surat Al A’raf Ayat 11 Allah Swt berfirman;
Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan kamu (Adam), kemudian Kami membentuk (tubuh)-mu. Lalu, Kami katakan kepada para malaikat, “Bersujudlah kamu kepada Adam.” Mereka pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Ia (Iblis) tidak termasuk kelompok yang bersujud (QS. Al A’raf : 11).
Perihal iblis yang diciptakan Allah Swt. dari api dan merasa lebih unggul lalu menolak bersujud kepada Adam As. Karena beralasan bahwa Adam dicipta dari tanah dan dianggap hina dibanding kemuliaan api oleh iblis.
Hal tersebut diabadikan dalam Al Qur’an Surat Al A’raf Ayat 12, Allah Swt berfirman;
Dia (Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud ketika Aku menyuruhmu?” Ia (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau menciptakanku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah (QS. Al A’raf : 12).
Atas perbuatan iblis yang membangkang tersebut Allah Swt kemudian murka, karena iblis telah durhaka tidak menaati perintah Allah Swt. Selanjutnya Allah pun menghukum iblis dengan mengeluarkannya dari surga.
Menolak Sujud Kepada Adam As Iblis diusir dari Surga
Pembangkangan iblis atas perintah Allah Swt dan pengusiran dirinya dari surga, dalam Al Qur’an Surat Al A’raf Ayat 13, Allah Swt berfirman;
Dia (Allah) berfirman, “Turunlah kamu darinya (surga) karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina” (QS. Al A’raf ; 13).
Setelah mendapat hukuman dengan dikeluarkan dari surga, iblis pun tidak menunjukkan rasa penyesalannya atas perbuatan durhaka tersebut. Iblis pun mengajukan tawaran kepada Allah Swt.
Firman Allah Swt dalam Al Qur’an Surat Al A’raf Ayat 14, sebagai berikut;
Ia (Iblis) menjawab, “Berilah aku penangguhan waktu sampai hari mereka dibangkitkan” (QS. Al A’raf : 14).
Allah Swt pun mengabulkan pengajuan iblis, sebagaimana dalam firmannya dalam Al Qur’an Surat Al A’raf Ayat 15, sebagai berikut;
Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi penangguhan waktu” (QS. Al A’raf : 15).
Dengan dikabulkannya permintaannya, iblis justru semakin menjadi-jadi dan malah bersumpah akan menggoda dan menggelincirkan Adam As dan anak turunannya dari jalan yang benar hingga menjadi sesat.
Demikian itu sebagaimana tersurat dalam Al Qur’an Surat Al A’raf Ayat 16, Allah Swt menjelaskan;
Ia (Iblis) menjawab, “Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus (QS. Al A’raf : 16).
Iblis juga mengancam akan menggoda dan menyesatkan anak cucu Adam As dari berbagai arah tanpa kenal lelah. Hal tersebut termaktub dalam Al Qur’an Surat Al A’raf Ayat 17, sebagai berikut;
Kemudian, pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur” (QS. Al A’raf : 17).
Karena iblis menginginkan anak manusia kelak bersamanya di neraka, maka dia melakukan tipu daya samapai anak cucu Adam mengikutinya.
Tetapi bagi orang-orang yang beriman tidak berlaku baginya sumpah iblis tersebut. Karena Allah Swt akan melindunginya dari tipu daya setan. Oleh karena itu iblis dalam sumpahnya menggarisbawahi tidak akan menyesatkan orang-orang muhlisin
Selanjutnya Allah Swt pun segera mengusirnya dari surga dengan hina. Hal tersebut sebagaimana dalam Firman-Nya, Al Qu’an Surat Al A’raf Ayat 18;
Dia (Allah) berfirman, “Keluarlah kamu darinya (surga) dalam keadaan terhina dan terusir! Sungguh, siapa pun di antara mereka yang mengikutimu pasti akan Aku isi (neraka) Jahanam dengan kamu semua” (QS. Al-A’raf : 18).
Namun demikian jika anak cucu Adam As benar-benar tergoda Allah Swt sungguh akan menempatkannya bersma anak cucu iblis di neraka Jahanam.
Setelah terusir keluar dari surga iblis membuat pernyataan sebagaimana termaktub dalam Alqur’an Surat Sad Ayat 82 s/d 83 sebagai berikut;
(Iblis) berkata, “Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali, hamba-hamba-Mu yang terpilih (karena keikhlasannya) di antara mereka” (QS. Sad : 82-83).
Setelah itu Allah Swt perintahkan Adam As bersama istrinya tinggal di Surga dengan berbagai fasilitas kelezatan dan memakan apa saja yang ada kecuali satu pohon larangan-Nya supaya tidak termasuk orang yang Zalim.
Hal itu sebagaimana Firman Allah Swt dalam Al Qur’an Surat Al A’raf Ayat 19, sebagai berikut;
(Allah berfirman,) “Wahai Adam, tinggallah engkau dan istrimu di surga (ini). Lalu, makanlah apa saja yang kamu berdua sukai dan janganlah kamu berdua mendekati pohon yang satu ini sehingga kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim” (QS. Al A’raf : 19).
Demikian kisah sejarah singkat Nabi Adam As manusia pertama sebagai bapak manusia musuh bebuyutan iblis dalam Alqur’an, semoga menjadi manfaat bagi kita semua.
0 Response to "Kisah Nabi Adam As Manusia Pertama Musuh Bebuyutan Iblis Dalam Al Qur’an"
Posting Komentar
Mohon komentar yang baik untuk keharmonisan bersama